Seminar on Tourism: Ngobrol Pintar (NGOPI) Seputar Pariwisata Pedesaan

Pada Senin, 20 Mei 2024, diadakan sebuah seminar bertajuk "Ngobrol Pintar (NGOPI) Seputar Pariwisata Pedesaan" yang diselenggarakan di Bamboo Garden, Desa Nggembe, Kecamatan Bolo. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa dari semester II, IV, dan VI yang tertarik mendalami isu-isu seputar pariwisata pedesaan. Seminar ini menghadirkan dua narasumber utama: Feriyadin, S.Pd., M.M., seorang dosen pariwisata dari STIPAR Soromandi Bima, dan Ir. Irwan, seorang praktisi dari PT. Bima Hutana Sejahtera.

Feriyadin, yang memiliki pengalaman luas di bidang pendidikan dan pengembangan pariwisata, membahas berbagai hal penting terkait pariwisata pedesaan. Ia menekankan bahwa pariwisata pedesaan memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian lokal dan menjaga kelestarian budaya serta lingkungan. Namun, ia juga mengingatkan tentang tantangan yang dihadapi, seperti kurangnya infrastuktur, keterbatasan aksesibilitas, dan perlunya pelatihan bagi masyarakat lokal agar dapat berperan aktif dalam industri pariwisata.

Feriyadin juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat lokal untuk menciptakan destinasi wisata pedesaan yang berkelanjutan. "Kita perlu memastikan bahwa pariwisata yang dikembangkan tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga ramah lingkungan dan menghormati budaya setempat," ujarnya.

Di sisi lain, Ir. Irwan dari PT. Bima Hutana Sejahtera, berbagi pengalaman dan pandangannya tentang diversifikasi produk wisata pedesaan. Ia menekankan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan daya tarik pariwisata pedesaan adalah dengan memanfaatkan potensi lokal yang unik, seperti sorgum. Irwan menjelaskan bahwa sorgum tidak hanya penting sebagai sumber pangan tetapi juga dapat dikembangkan menjadi produk wisata, misalnya melalui agrowisata yang edukatif dan menarik bagi wisatawan.

Irwan memaparkan berbagai strategi untuk mengintegrasikan sorgum ke dalam produk wisata pedesaan, seperti mengadakan tur edukasi tentang budidaya sorgum, membuat produk olahan dari sorgum yang dapat dijual sebagai oleh-oleh, serta menyelenggarakan festival sorgum tahunan. "Dengan diversifikasi produk wisata, kita tidak hanya menambah variasi daya tarik bagi wisatawan tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi dari hasil pertanian lokal," jelas Irwan.

Seminar ini disambut dengan antusias oleh para peserta. Mahasiswa dari berbagai semester berkesempatan untuk bertanya dan berdiskusi langsung dengan para narasumber. Mereka sangat tertarik dengan konsep dan ide yang disampaikan, terutama mengenai bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam pengembangan pariwisata pedesaan di daerah mereka.

Acara ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi para peserta tetapi juga mendorong semangat mereka untuk terus mengembangkan dan mempromosikan potensi pariwisata pedesaan. Seminar "Ngobrol Pintar (NGOPI) Seputar Pariwisata Pedesaan" diharapkan menjadi langkah awal untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam industri pariwisata pedesaan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat setempat.